Minggu, 11 Maret 2012

MACAM-MACAM KEBUDAYAAN

Kebudayaan Luar Negeri.

a)    Kebudayaan Arab Saudi
Bagi kebanyakana orang Indonesia, `Arab` selalu dihubungkan dengan kekayaan, kekerasan, kasar, dan pemarah. Bagi orang Arab, `Indonesia` selalu dikaitkan dengan kelebihan penduduk, kemiskinan, TKW/TKI dan `nriman`. Pada kedua belah pihak ada prasangka, ketidaktahuan, dan salah informasi. Atas dasar kenyataan tersebut, maka bagi setiap orang yang ingin berinteraksi dengan komunitas bangsa lain dalam rangka tujuan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah, penting untuk memperhatikan budaya yang ada disana:
1. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari 200 juta jiwa dan digunakan secara resmi di lebih dari 22 negara. Secara umum bahasa Arab memiliki dua varietas, pertama bahasa Arab Fusha (bahasa Arab standar/baku) dan kedua bahasa Arab `Amiyyah (bahasa Arab pasaran).
2. Komunikasi bisa berbentuk verbal maupun non-verbal.
3. Meskipun warga Arab Saudi umumnya beragama Islam (mungkin 100%), ini tidak berarti bahwa cara dan etika mereka dalam berkomunikasi selalu santun seperti diajarkan Al-quran dan Sunnah. Sebagian dari cara mereka berkomunikasi bersifat kultural semata-mata.
4. Gaya komunikasi orang Arab, seperti gaya komunikasi orang-orang Timur Tengah umumnya, bebeda dengan pembicara orang-orang Barat (Amerika atau Jerman) yang berbicara langsung dan lugas. Dengan kata lain, orang Arab masih tidak berbicara apa adanya, masih kurang jelas dan kurang langsung. Umumnya orang Arab suka berbicara berlebihan dan banyak basi-basi (mujamalah). Misalnya, bila seorang Saudi bertemu temannya, maka untuk sekedar tanya kabar, tak cukup sekali dengan satu ungkapan.
5. Masih banyak isyarat non-verbal khas Arab lainnya yang berbeda makna dengan isyarat non-verbal ala Indonesia. Misalnya, ketika bertemu dengan kawan akrab, mereka terbiasa saling merangkul seraya mencium pipi, saling berdekatan dan bersentuhan sehingga senggol menyenggol itu hal biasa di mana pun di Arab Saudi yang tidak perlu mereka iringi dengan permintaan maaf.  Orang lain yang tidak memahami budaya Arab akan menganggap perilaku tersebut sebagai perilaku yang menyimpang aturan/agama.
6. Sejak kanak-kanak orang Arab dianjurkan untuk mengekspresikan perasaan mereka apa adanya, misalnya dengan menangis atau berteriak. Orang Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan dan ketulusan, apalagi kepada orang yang mereka sukai. Bagi orang Arab, suara lemah dianggap sebagai kelemahan atau tipu daya. Tetapi suara keras mereka boleh jadi ditafsirkan sebagai kemarahan oleh orang yang tidak terbiasa mendengar suara keras mereka.
7. Budaya/tradisi Arab mementingkan keramahtamahan terhadap tamu, kemurahan hati, keberanian, kehormatan, dan harga-diri.
8. Aturan/rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di Arab Saudi berbeda 180º dengan aturan yang berlaku di negara kita. semua pengguna jalan termasuk waktu menaikkan maupun menurunkan penumpang, mereka wajib menepi ke sebelah kanan jalan.
9. Bagi orang Saudi, rumah betul-betul menjadi bagian privacy yang tak semua orang bisa mengakses ke dalam dengan mudahnya, sebagaimana kebiasaan kita di Indonesia. Desain rumah yang umumnya `hanya` berbentuk segi empat bertingkat seolah-olah menggambarkan bangunan sebuah benteng yang sulit ditembus.
10. Busana orang Saudi hampir semua sama. Bagi kaum Adam,mereka semua memakai pakaian putih yang biasa disebut `tsaub` dengan sorban motif kotak-kotak kecil berwarna putih-merah plus diikat dengan `igal` di kepala.Bagi kaum Hawa, mereka memakai pakaian (long dress) tertutup disertai dengan cadar yang bewarna hitam.
b)   Kebudayaan Mesir Kuno

Ø  Kehidupan sehari-hari

   Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno bekerja sebagai petani. Kediaman mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk menjaga udara tetap dingin di siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka. Di dapur itu biasanya terdapat batu giling untuk menggiling tepung dan oven kecil untuk membuat roti. Tembok dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan berupa linen yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan tikar buluh dilengkapi dengan furnitur sederhana untuk duduk dan tidur.
   Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh. Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang terbuat dari lemak binatang dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan, menggunakan minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan menyegarkan kulitPakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita maupun pria di kelas yang lebih elit menggunakan wig, perhiasan, dan kosmetik. Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia sekitar 12 tahun, dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung jawab menjaga anaknya, sementara sang ayah bertugas mencari nafkah.
   Musik dan tarian menjadi hiburan yang paling populer bagi mereka yang mampu membayar untuk melihatnya. Instrumen yang digunakan antara lain seruling dan harpa, juga instrumen yang mirip terompet juga digunakan. Pada masa Kerajaan Baru, bangsa Mesir memainkan bel, simbal, tamborine, dan drum serta mengimpor kecapi dan lira dari Asia. Mereka juga menggunakan sistrum, instrumen musik yang biasa digunakan dalam upacara keagamaan.
   Bangsa Mesir Kuno mengenal berbagai macam hiburan, permainan dan musik, salah satunya adalah Senet, permainan papan yang bidaknya digerakkan dalam urutan acak. Selain itu mereka juga mengenal mehen. Juggling dan permainan menggunakan bola juga sering dimainkan anak-anak, juga permainan gulat sebagaimana digambarkan dalam makam Beni Hasan. Orang-orang kaya di Mesir Kuno juga gemar berburu dan berlayar untuk hiburan.

Ø    Masakan

   Masakan Mesir cenderung tidak berubah selama berabad-abad; Masakan Mesir modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno. Makanan sehari-hari biasanya mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa sayuran seperti bawang merah dan bawang putih, serta buah-buahan berbentuk biji dan ara. Wine dan daging biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging, dan unggas dapat diasinkan atau dikeringkan, serta direbus atau dibakar.[112]

Ø    Arsitektur

   Karya arsitektur bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara lain: Piramida Giza dan kuil di Thebes. Beberapa istana Kerajaan Baru yang tersisa, seperti yang terletak di Malkata dan Amarna, menunjukkan tembok dan lantai yang dipenuhi hiasan dengan gambar pemandangan yang indah. Struktur penting seperti kuil atau makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama.
   Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di Giza, terdiri dari ruang tunggal tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar. Pada Kerajaan Baru, arsitek menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya ini bertahan hingga periode Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang berhasil ditemukan adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat dari batu dan bata. Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk menyimpan mayat.

Ø    Seni

   Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500 tahun, seniman mengikuti bentuk artistik dan ikonografi yang dikembangkan pada masa Kerajaan Lama. Perpaduan antara teks dan gambar terjalin dengan indah baik di tembok makam dan kuil, peti mati, maupun patung.
 Seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu dan kayu sebagai bahan dasar untuk memahat. Cat didapatkan dari mineral seperti bijih besi (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Di masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam. Sebagai usaha menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah kematian, model ini diberi bentuk buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.
Setelah invasi Hykos di Periode Pertengahan Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan di Avaris. Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan politik yang menonjol adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna: patung-patung disesuaikan dengan gaya pemikiran religius Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal sebagai seni Amarna, langsung diganti dan dibuah ke bentuk tradisional setelah kematian Akhenaten.

Ø    Agama dan kepercayaan

Kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian dipegang secara turun temurun. Orang mesir percaya dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan amarah. Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang imam. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa. Masyarakat mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan), ba (kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah menyatukan kembali ka dan ba dan menjadi "arwah yang diberkahi." Untuk mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan diadili, jantung akan ditimbang dengan "bulu kejujuran." Jika pahalanya cukup, sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.

Ø    Adat pemakaman

Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman yang diyakini sebagai kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian. Berbagai kegiatan dalam adat ini adalah : proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi, upacara pemakaman, dan penguburan mayat bersama barang-barang yang akan digunakan oleh almarhum di akhirat.
·        Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh mayat dimakamkan di dalam lubang gurun, cara ini secara alami akan mengawetkan tubuh mayat melalui proses pengeringan.
·        Orang kaya mulai menguburkan orang mati di kuburan batu, akibatnya mereka memanfaatkan mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal, membungkus tubuh menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat persegi panjang atau peti kayu.
·        Pada permulaan dinasti keempat, beberapa bagian tubuh mulai diawetkan secara terpisah dalam toples kanopik.
·        Pada periode Kerajaan Baru, orang Mesir Kuno telah menyempurnakan seni mumifikasi.
·        Mumi periode akhir diletakkan pada laci besar cartonnage yang telah dicat.
·        Praktik pengawetan mayat asli mulai menurun sejak zaman Ptolemeus dan Romawi, pada zaman ini masyarakat mesir kuno lebih menitikberatkan pada tampilan luar mumi.
·        Orang kaya Mesir dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak.
·        Pada permulaan Kerajaan Baru, buku kematian ikut disertakan di kuburan, bersamaan dengan patung shabti yang dipercaya akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Setelah pemakaman, kerabat yang masih hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke makam dan mengucapkan doa atas nama almarhum.

Ø    Militer

Tentara Mesir kuno melindungi ekspedisi penambangan ke Sinai pada masa Kerajaan Lama, dan terlibat dalam perang saudara selama Periode Menengah Pertama dan Kedua. Angkatan perang Mesir juga bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap jalur perdagangan penting, seperti kota Buhen pada jalan menuju Nubia. Benteng-benteng juga didirikan, seperti benteng di Sile, yang merupakan basis operasi penting untuk melancarkan ekspedisi ke Levant. Pada masa Kerajaan Baru, firaun menggunakan angkatan perang Mesir untuk menyerang dan menaklukan Kerajaan Kush dan sebagian Levant.[131]
Peralatan militer yang digunakan pada masa itu adalah panah, tombak, dan perisai berbahan dasar kerangka kayu dan kulit binatang. Pada masa Kerajaan Baru, angkatan perang mulai menggunakan kereta perang yang awalnya diperkenalkan oleh penyerang dari Hyksos. Senjata dan baju zirah terus berkembang setelah penggunaan perunggu: perisai dibuat dari kayu padat dengan gesper perunggu, ujung tombak dibuat dari perunggu, dan Khopesh (berasal dari tentara Asiatik) mulai digunakan.
3. Kebudayaan Turki
Ø  MUSIK TRADISIONAL TURKI (MUSIK KLASIK)
Dalam musik ini Turki memiliki banyak pola terdiri dari serangkaian komite diciptakan.Instrumen yang menyertai musik terutama Turki " ney (seruling), "TEF" (rebana), "Nevbe", " kanun "," Santur "," Kudüm "(timpani)," Zil "( cymbal ), dan sebagainya.
Dengan pembentukan "Choir klasik" oleh Mesut Cemil Tel, yang telah menduduki pos penting di Radio Istanbul dan Ankara dan tindakan dari masyarakat musik uskudar dan Masyarakat musik Oriental, musik klasik Turki adalah suatu pembaharuan.
Ø  MANDI HAMAM TURKI TRADISIONAL 
Setelah hamam, ketika Anda mengunjungi di bak mandi di rumah Anda, Anda tidak akan pernah begitu murni dan bersih seperti yang Anda merasakannya dalam hamam.
Ø  GAUN TRADISIONAL TURKI PERNIKAHAN DAN WEAR BRIDAL TURKI
Di Kekaisaran Ottoman, ada perempuan dalam kostum daerah yang berbeda.
Para crochets wanita Anatolia dengan jarum yang sangat halus dari pola bunga hias menunjuk jilbab telah dijahit. Dan mereka juga tidak lupa untuk antara bunga-bunga riil terjebak ke dalam rambut.

Kalau pengantin wanita, ia menjahit seluruh kekayaan nya seperti koin emas dan perak untuk jilbabnya. Emas dalam riwayat hidup perempuan Turki adalah arti yang sangat khusus. Ketika bayi datang ke dunia, adalah dengan kerabat dan kenalan dengan penerima emas.
c)    Kebudayaan Jepang
Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang.
Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar. Anime, manga, mode, film, permainan video, dan musik Jepang menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka memengaruhi mode dan trend seluruh dunia.
Baru-baru ini Jepang mula mengekspor satu lagi komoditas budaya yang bernilai: olahragawan. Popularitas pemain bisbol Jepang di Amerika Serikat meningkatkan kesadaran warga negara Barat tersebut terhadap segalanya mengenai Jepang.


Berbagai macam kebudayaan Jepang lainnya adalah :
a.    Matsuri (), yaitu kata dalam bahasa Jepang menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan. Festival dan Matsuri yang lain

* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)
b.   Origami,yaitu sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
c.    Washi (和紙, Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain. Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.
d.   Sudoku, juga dikenal sebagai Number Place atau Nanpure, adalah sejenis teka-teki logika. Tujuannya adalah untuk mengisikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam jaring-jaring 9×9 yang terdiri dari 9 kotak 3×3 tanpa ada angka yang berulang di satu baris, kolom atau kotak. Pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Perancis pada 1895 dan mungkin dipengaruhi oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, yang membuat terkenal Latin square. Nama "Sudoku" adalah singkatan bahasa Jepang dari "Suuji wa dokushin ni kagiru" (数字は独身に限る), "Suuji wa dokushin ni kagiru"?), artinya "angka-angkanya harus tetap tunggal".
e.   koi nobori,adalah perayaan untuk anak2 ( dikhususkan utk ank laki2)
Orang Jepang biasanya gemar memakan makanan tradisi mereka. Makanan Jepang mencetak nama di seluruh dunia dengan sushi, yang biasanya dibuat dari berbagai jenis ikan mentah yang digabungkan dengan nasi dan wasabi.
d)   Kebudayaan Spanyol
Budaya Spanyol secara luas dikenal karena Flamenco musik dan tari, bullfights , fantastis pantai dan banyak sinar matahari. Angka-angka yang dominan dari Zaman Keemasan adalah berbasis seniman El Greco Toledo dan Diego Velázquez . Teman-arsitektur Spanyol berkisar dari monumen prasejarah di Menorca di Kepulauan Balearic, ke reruntuhan Romawi Merida dan Tarragona, yang dekoratif Lonja di Sevilla , bangunan Mudéjar, katedral Gothic, istana, monumen modernis fantastis dan Gaudí 's patung pembohong rumit di Barcelona. Mereka semua mewakili budaya Spanyol.
Contoh lain dari budaya Spanyol adalah penemuan dari gitar Spanyol, yang diciptakan di Andalusia pada 1790 ketika sebuah string keenam ditambahkan ke kecapi Moor.
e)   Kebudayaan Perancis
1.    Arsitektur

Menara Eiffel adalah ikon Paris dan Perancis

Sainte Chapelle Saint Louis menandakan kesadaran Perancis terhadap arsitektur religius.

2.    Literatur

a.     Masakan Perancis





Kategori masakan


Caille en Sarcophage, salah satu jenis masakan kategori Haute cuisine.
     JENIS MASAKAN PRANCIS :
  • Cuisine bourgeoise ("masakan klasik") adalah jenis kategori kuliner yang meliputi jenis masakan-masakan klasik yang dahulunya merupakan jenis masakan daerah.
  • Haute cuisine atau Grande cuisine ("masakan agung") adalah jenis masakan klasik yang disajikan dengan cara yang unik dan ekstrim.
  • Cuisine du terroir adalah jenis masakan yang memfokuskan pada pengembangan sajian khas daerah.
Masakan khas daerah

Kebiasaan makan


Sarapan khas Perancis umumnya dapat terdiri dari café au lait (kopi dengan susu panas) atau kopi panas yang disajikan di mangkuk dengan croissant, brioche atau roti panggang yang dioles selai. Makan siang dapat disajikan quiche (pai telur), Croque Monsieur (roti lapis terbuka isi ham dan keju leleh) atau crêpe (panekuk isi. Untuk makan malam, sebuah keluarga mungkin menikmati crudités (sayur-mayur segar yang diasinkan) atau charcuterie (cold cuts), diikuti dengan pièce de résistance (makanan utama), kemudian salad, dan terakhir keju dan dessert. Faktanya sebagian besar masakan Perancis disajikan dengan sederhana dan penuh perhatian menggunakan bahan-bahan segar berkualitas tinggi.

Produk-produk khas

1)    Keju

Selles-sur-Cher, jenis keju dari susu kambing.

2)    Mayones

Mayones (mayonnaise) adalah jenis saus khas Perancis yang ditemukan di daerah Mayenne. 3)    Mostar
Perancis memproduksi jenis-jenis saus mostar terbaik di dunia, khususnya di kota Dijon. Ada istilah à la Dijonnaise yang bermakna disajikan di saus mostar.

Minuman

Berbagai jenis minuman keras juga diproduksi di Perancis seperti Cognac, Armagnac, Calvados dan Grand Mariner.

3.2. KEBUDAYAAN INDONESIA

SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
1.    Zaman Batu dan Logam
Indonesia adalah bangsa yang besar dengan sejarah kebudayaan yang sangat panjang. Menurut hasil temuan-temuan yang ada kebudayaan Indonesia sudah dimulai dari zaman Zaman batu, kira-kira 1.7 juta tahun yang lalu. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, zaman batu dibagi menjadi 3, yaitu :
a.         Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
b.         Zaman Batu Pertengahan (Mesolitikum)
c.         Zaman Batu Muda (Neolitikum)

2.    Kebudayaan Hindu dan Budha
Berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun dengan yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur tengah, di Indonesia pun mulai berkembang kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
 Berikut adalah daftar kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang ada di Nusantara :
·        Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
a.    Kerajaan Kutai
·        Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
a.    Kerajaan Salakanagara (150-362)
b.    Kerajaan Tarumanegara (358-669)
c.    Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
d.    Kerajaan Kalingga
e.    Kerajaan Mataram Hindu
f.     Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)
g.    Kerajaan Singasari (1222-1292)
h.    Kerajaan Majapahit (1292-1527)
·        Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
a.    Kerajaan Malayu Dharmasraya
b.    Kerajaan Sriwijaya
Baik penganut agama Budha dan Hindu sama-sama melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang dibuat dalam dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Candi-candi yang dimaksud diantaranya : Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan (Jawa Tengah), Badut, Kidal, Jago, Singosari (Jawa Timur).
Candi Borobudur sendiri adalah candi terbesar dan termegah di Asia Tenggara.

3.    Kebudayaan Islam
Pada abad ke 11, diperkirakan agama Islam telah masuk ke Indonesia, khususnya daerah Jawa dan Sumatra.
Persebaran Islam di Indonesia, khususnya di jawa sebagian besar dilakukan oleh wali songo. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.
Sekarang agama islam telah menjadi agama terbesar di Indonesia, dengan persentase sekitar 90% warga Indonesia memeluk agama Islam. Bahkan Indonesia sekarang adalah negara dengan jumlah pemeluk agama Islam di dunia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa kebudayaan islam adalah pemberi saham yang besar dalam perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa.

4.    Kebudayaan Barat
Dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1512 di Ternate, setelah itu disusul oleh Spanyol dan Belanda. Inilah awal dari masuknya kebudayaan Barat di Indonesia. Portugis dan Belanda yang akhirnya menjajah nusantara juga menyebarkan agama Nasrani di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang hampir belum tersentuh agama Islam.
Selama sekitar 350 Indonesia dijajah oleh bangsa asing, selama itu pula Indonesia mendapat masukan kebudayaan dari barat. Setelah Indonesia dikuasai mereka, munculnya budaya-budaya barat, contohnya bangunan-bangunan bergaya arsitektur barat, tradisi-tradisi dari barat seperti acara pesta dansa, dan lain-lain.

3.3.  KEBUDAYAAN ACEH

Penduduk Aceh merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa. Leluhur orang Aceh berasal dari Semenanjung Malaysia, Cham, Cochin, Kamboja.
Suku Aceh adalah nama sebuah suku yang mendiami ujung utara Sumatra. Mereka beragama Islam. Bahasa yang dipertuturkan oleh mereka adalah bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa Mon Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh merupakan bagian dari bahasa Melayu-Polynesia barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia.
7 KOMPONEN BUDAYA :
1. Macam-Macam Bahasa Aceh
  • Bahasa Aceh
  • Bahasa Gayo
  • Bahasa Alas
  • Bahasa Tamiang
  • Bahasa Aneuk Jamee
  • Bahasa Kluet
  • Bahasa Singkil
  • Bahasa Haloban
  • Bahasa Simeulue
2. KARYA / SENI

Contoh kesenian :

1. Seni Lukis : Kaligrafi Arab

2. Seni Pahat : Memahat Rumah Adat dan Nisan
3. Seni Musik : Rapai Geleng

4. Seni Tari :

3. Makanan Khas

Masakan

  • Kuah masam keu'eueng
  • Kuah pliek u
  • Kuah beulangong

Kue-kue

  • Karaih
  • Peunajoh tho
  • Meuseukat
  • Wajeb
  • Bada reuteuek
  • Cingkhuy
  • Bu Si Iteka

4. Tokoh


5. TEKNOLOGI

Barang Dan Benda (Material Culture)
Ø  Alat-alat musik

a. Serune Kalee / Seruling Aceh

b. Rapai / rebana
c. Geundrang / gendang
d. Tambo / tambur

e. Taktok Trieng

f. Bereguh


Ø  Rumah Adat : Rumoh Aceh

Ø  Seni / Ragam Hias : Pilin Berganda

Ø  Pakaian Adat

Pakaian adat yang dikenakan pria Aceh adalah baju jas dengan leher tertutup, celana panjang yang disebut cekak musang dan kain sarung yang disebutpendua. Kopiah yang dipakainya disebut makutup dan sebilah rencong terselip di depan perut. Wanitanya memakai baju sampai ke pinggul, celana panjang cekak musang serta kain sarung sampai ke lutut. Perhiasan yang dipakai berupa kalung yang disebutkula,pending, gelang tangan dan gelang kaki.

Ø  Senjata

          Rencong adalah senjata tradisional yang dipakai oleh hampir setiap penduduk Aceh.

6. MATA PENCAHARIAN

          Dalam suku aceh, untuk mendapatkan makanan sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani dan beternak. Mata pencaharian pokok suku aceh adalah bertani di sawah dan ladang dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, pala, kelapa dan lain-lain. Disamping bertani, masyarakat suku aceh juga ada yang beternak kuda, kerbau, sapi dan kambing yang kemudian untuk dipekerjakan di sawah atau di jual.

7. SISTEM AGAMA

Suku Aceh adalah pemeluk agama islam dan mereka tidak mengenal dewa- dewa. Kepercayaan agama lainnya hanya berkembang di kalangan para pedagang. Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal.

Simbol yang digunakan pada suku aceh adalah rencong, karena gagangnya yang melelekuk kemudian menebal pada bagian sikunya merupakan huruf hijaiyah ”BA”, gagang tempat genggaman berbentuk huruf hijaiyah ”SIN”, bentuk lancip yang menurun kebawah pada pangkal besi dekat gagangnya merupakan huruf hijaiyah ”MIM”, lajur besi dari pangkal gagang hingga dekat ujungnya merupakan huruf hijaiyah ”LAM”, dan ujung yang runcing sebelah atas mendatar dan bagian bawah yang sedikit melekuk ke atas merupakan huruf hijaiyah ”HA”. Dengan demikian rangkaian dari huruf tersebut mewujudkan kalimat ”BISMILLAH”.

           Di dalam suku aceh terdapat beberapa ritual agama, yaitu:
·        Intat bu adalah ritual yang dilakukan untuk wanita hamil dengan memasak makanan yang disukai oleh wanita tersebut.
·        Peutron Aneuk adalah ritual untuk bayi yang baru lahir dengan memberikan cermin kepada bayinya agar anaknya menjadi ganteng atau cantik, memberikan madu dibibir agar anaknya terlihat manis oleh semua orang.
·        Peusijuk adalah ritual untuk anak yang baru disunat dengan memercikan air dari danau laut tawar dengan campuran bunga 7 rupa menggunakan 7 helai daun pandan, kemudian disebarkan beras yang sudah ditumbuk menjadi tepung ke anak yang baru disunat.

Ritual ini bertujuan agar Allah SWT memberikan keberkatan dan rezeki kepada anak tersebut.

Masyarakat suku aceh sangat mempercayai dan meyakini akan ajaran agama Islam. Mereka memegang teguh keyakinan tersebut. Di samping itu, mereka sangat menghormati dan menghargai para Ulama sebagai pewaris para Nabi. Sehingga ketundukan ulama melebihi ketundukan pada para raja.

8. ORGANISASI SOSIAL

Status
Ada empat golongan masyarakat Aceh pada masa lalu, yaitu :

• golongan keluarga sultan : keturunan bekas sultan-sultan yang pernah berkuasa. Panggilan yang lazim untuk keturunan sultan ini adalah ampon, dan cut.

• golongan ulee balang : keturunan dari golongan keluarga sultan. Biasanya mereka bergelar Teuku.

• golongan ulama : keturunan pemuka agama. Biasanya mereka bergelar Teungku atau Tengku.

• golongan rakyat biasa : keturunan suku aceh biasa.

Secara umum pelapisan sosial suku Aceh sekarang sebagai berikut:

• Golongan penguasa : terdiri penguasa pemerintah dan penguasa pegawai negri.

• Golongan hartawan : terdiri dari pedagang besar, pemilik perkebunan, dan pemilik ternak.

• Golongan rakyat : terdiri dari petani miskin, nelayan, buruh, dan pegawai rendahan.

Sistem Keluarga

Dalam sistem keluarga, bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip keturunan bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.

Pernikahan

Dalam sistem pernikahan tampaknya terdapat kombinasi antara budaya Minangkabau dan Aceh.

Sistem politik dan pemerintahan

Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gam pong yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah yang dipimpin seorang imeum meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang imam mukim.

9. SISTEM PENGETAHUAN

Suku Aceh memiliki sistem pengetahuan yang mencangkup tentang fauna, flora, bagian tubuh manusia, gejala alam, dan waktu. Mereka mengetahui dan memiliki pengetahuan itu dari tengku dan orang tua adat.
  
Pengetahuan yang terdapat dalam suku aceh, yaitu tentang tradisi bahasa tulisan yang ditulis dalam huruf Arab-Melayu yang disebut bahasa Jawi atau Jawoe, Bahasa Jawi ditulis dengan huruf Arab ejaan Melayu (gambar terlampir).